Resume 1 : Selayang Pandang Psikologi Pendidikan

FANNY SOFY ARISKI (16-028)

Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhusukan diri pada  cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.

Latar Belakang Historis
Bidang psikologi pendiidkan didirikan oleh beberapa perintis sebelum awal abad ke-20 . tiga perintis pada bidang ini yaitu :

Willian James
William James (1842-1910) memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk “Talks to Teachers” ( James, 1899/1993). Dalam kuliah ini ia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak-anak. James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboraturium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif. Ia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Solusinya ialah mulai pengajaran pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.



John Deway
            John Deway (1859-1952) menjadi motorm penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis. Pertama, dari Dewey kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learner). Kedua, dari Dewey kita mendapatkan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Ketiga, dari Dewey kita mendapatkan gagasan bahwa semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.




E.L.Thorndike
            Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran pada anak. Thorndike sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah. Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.
 


Diversitas dan Psikologi Penididikan Awal
            Dua tokoh Amerika keturunan Afrika (Afrika-Amerika) yang menonjol di bidang psikologi adalah Mamie dan Kenneth Clark, yang melakukan riset tentang identitas dan konsep-diri anak-anak Afrika-Amerika. Pada 1971, Kenneth Clark menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang menjadi presiden American Psychological Association. Pada 1932, seorang psikolog dari negara Latin, George Sanchez melakukan riset yang menunjukkan bahwa tes kecerdasan secara kultural telah dibiaskan dan merugikan anak-anak etnis minoritas. Tokoh yang sering diabaikan dalam sejarah psikologi pendidikan adalah Leta Hollingworth, yang merupakan orang pertama dalam penggunaan istilah gifted untuk mendeskripsikan anak-anak yang mendapat skor istimewa dalam tes kecerdasan.


CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
            Sebagai seorang guru sebaiknya harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Ada dua hal utama yang dibutuhkan, yaitu :
1.      Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik, memiliki strategi pembelajaran dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid dari berbagi latar belakang kultural.

·         Penguasaan Materi Pelajaran
Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel dan memahami materi, juga membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai gagasan, caara berpikir dan berargumen, pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran, dan kemampuan untuk mengaitkan satu gagasan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.

·         Strategi Pengajaran
Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun (to construct) pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan konstruktivis, guru bukan sekedar memberi informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berpikir secara kritis.

·         Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
Guru yang efektif harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan tersebut.

·         Keahlian Manajemen Kelas
Guru yang efektif mampu menjaga kelas tetap aktif bersama, mengorientasikan kelas ke tugas-tugas, membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.

·         Keahlian Motivasional
Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Mereka tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya.

·         Keahlian Komunikasi
Guru yang efektif menggunakan keahlian komunikasi yang baik saat mereka berbicara, dan tidak terlalu banyak mengkritik, serta memiliki gaya komunikasi yang asertif bukan agresif, manipulatif, atau pasif.

·         Keahlian Teknologi
Guru yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan komputer ke dalam proses belajar di kelas


2.      Komitmen dan Motivasi

Guru yang efektif membutuhkan komitmen dan motivasi yang mencakup sikap baik dan perhatian kepada murid. Berbagai tuntutan dalam mengajar kadang mudah membuat para guru merasa frustasi. Komitmen dan motivasi dapat membantu untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar. Mereka juga memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.




Daftar Pustaka


Santrock, J. W. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Komentar

Postingan Populer