Resume 3 : Manajemen Kelas

                Manajemen Kelas



Manajemen kelas merupakan kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal dalam terjadinya proses belajar efektif di dalam kelas.
Dikatakan proses belajar yang efektif jika ada perubahan dalam tiga aspek yaitu :
1.       Kognitif : dari tidak tahu menjadi tahu
2.       Afektif  : dari tidak suka menjadi suka
3.       Psikomotorik : terjadinya perkembangan skill dan juga perubahan perilaku

Manfaat dalam manajemen kelas,yaitu :
§  Membuat kelas sebagai tempat belajar
§  Menciptakan proses belajar efektif
§  Menciptakan suasana kelas kondusif untuk terjadinya proses belajar
§  Berusaha agar siswa benar-benar aktif belajar
§  Mengupayakan sarana yang membantu proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien

Tujuan dari manajemen kelas
§  Mewujudkan situasi dan kondisi kelas untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin
§  Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar yang efektif
§  Menyediakan dan mengatur fasilitas yang mendukung untuk memungkinkan siswa belajar efektif
§  Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat sifat individunya

Tren Manajemen Kelas
Lama
Baru
Menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol siswa
Fokus pada kebutuhan murid untyk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk mensata diri
Mengorientasi siswa pada sikap positif dan patuh pada aturan yang ketat (melemahkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran aktif)
Menekankan pada pembimbingan siswa menjadi lebih dan tidak terlalu menekankan pada kontrol eksternal atas diri siswa
Guru sebagai pengatur
Menekankan pada siswa, guru sebagai pemandu, koordinator, dan fasilitator
Model permisif
Penekanan pada regulasi diri siwa


Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Prinsip Penataan Kelas
Ada empat prinsip dasar yang dapat dipakai untuk menata kelas :
·         Kurangi kepadatan di tempat lalu lalang
·         Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid
·         Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
·         Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas

Gaya Penataan
Penataan kelas standar
Menunjukkan sejumlah gaya penataan kelas :
·         Gaya auditorium tradisional, semua murid duduk menghadap guru
·         Gaya tatap muka (face-to-face), murid saling menghadap
·         Gaya off-set, sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain
·         Gaya seminar, sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U
·         Gaya klaster (cluster), sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil

Susunan meja yang mengelompok akan mendorong interaksi sosial di antara murid. Sebalikn\ya, susunan meja yang berbentuk lajur akan mengurangi interaksi sosial di antara murid dan mengarahkan perhatian murid kepada guru. Menata meja dalam lajur-lajur dapat bermanfaat bagi murid ketika mereka harus mengerjakan tugas secara sendiri-sendiri, sedangkan meja yang dikelompokkan akan membantu proses belajar kooperatif. Guru juga lebih mungkin untuk berinteraksi dengan murid yang duduk di deret depan dan tengah. Area ini dinamakan “zona aksi” karena murid didepan dan tengah lokasi paling banyak berinteraksi dengan guru.

Personalisasi Kelas
Menurut pakar manajemen kelas Carol Weinstein dan Andrew Mignano (1997), kelas sering kali mirip dengan kamar motel-nayaman tapi impersonal, tidak mengungkapkan apapun tentang orang yang menggunakan ruang itu. Untuk mempersonalisasikan kelas, pasang foto murid, karya seni, tugas, diagram tanggal lahir murid (untuk SD), dan ekspresi murid lain yang positif. Papan buletin dapat disediakan untuk memajang nama “murid top minggu ini” atau karya terbaik minggu ini yang dipilih sendiri oleh murid.

Menciptakan Lingkungan Yang Positif Untuk Pembelajaran
Strategi Umum

Gaya manajemen kelas otoritatif
Guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Guru yang otoritatif melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Guru juga akan menjelaskan aturan dan regulasi, menentukan standar dengan masukan dari murid.

Gaya manajemen kelas otoritarian
Gaya yang restruktif dan punitif. Fokusnya adalah menjaga ketertiban kelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran. Guru sangat mengekang dan mengontrol murid dan tidak banyak melakukan percakapan dengan murid. Murid cenderung pasif, tidak mau membuat inisiatif aktivitas, mengekspresikan kekhawatiran tentang perbandingan sosial, dan memiliki keterampilan komunikasi yang buruk.

Gaya manajemen kelas yang permisif
Memberi banyak otonomi pada murid tetapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka. Murid cenderung punya keahlian akademik yang tidak memadai dan kontrol diri yang rendah.
Secara keseluruhan, gaya otoritatif akan lebih bermanfaat bagi murid daripada gaya otoritarian dan permisif.



Komentar

Postingan Populer