LATAR BELAKANG PSIKOLOGI

   Sebelum kita masuk dengan pengertian Psikologi, kita bisa memulai dengan mengetahui latar belakang dari psikologi tersebut.
   Tujuh ribu tahun yang lalu, orang berasumsi bahwa masalah-masalah psikologis disebabkan oleh pengaruh jahat. Agar pengaruh ini dapat keluar dari tubuh seseorang, dukun kuno membuat suatu lubang di tengkorak seorang pasien dengan alat pisau, prosedur ini biasa disebut dengan trephining.

Rene Descartes, fisuf abad ke-17
     Menurut Descartes, saraf adalah tabung tak kasat mata dimana "jiwa kehewanan" mengarahkan impuls dengan cara yang sama sebagaimana alir yang dialirkan melalui sebuah pipa. misalnya ketika seseorang meletakkan jari terlalu dekat dengan api, panas akan dialirkan ke otak melalui tabung tersebut.




    Franz Josef Gall, seorang dokter di abad ke-18, berpendapat bahwa seorang observer yang terlatih dapat memperkirakan kecerdasan, karakter moral, dan karakteristik dasar kepribadian yang lain dari bentuk dan jumlah lekukan pada tengkorak seesorang.
   Berdasarkan penjelasan diatas, mungkin terdengar tidak masuk akal untuk saat ini, tetapi pada waktu itu mereka mewakili pemikiran paling maju tentang apa yang mungkin disebut sebagai psikologi pada era tersebut. Pemahaman kita terhadap tingkah laku/perilaku telah meningkat secara luar biasa sejak abad ke-18 , namun mayoritas dari kemajuan tersebut telah dihilangkan. Seiring dengan perkembangannya, psikologi merupakam satu ilmu baru.
   Jadi dapat disimpulkan bahwa Psikologi adalah Studi Ilmiah tentang proses tingkah laku dan mental seseorang.

AKAR PSIKOLOGI
   Kita dapat menelusuri kembali ke nenek moyang Yunani yang memperhatikan pikiran sebagai suatu topik yang sesuai untuk pelajar. Filsuf selanjutnya berpenapat selama ratusan tahun tentang beberapa pertanyaan yang dihadapi oleh para psikolog saat ini.
John Locke, filsuf Inggris abad ke-17
  

   Menurut John Locke  "anak-anak yang baru lahir ke dunia dengan pikiran seperti 'kertas putih' atau sering disebut dengan tabula rasa dalam bahasa latin dan bahwa pengalaman mereka menentukan akan menjadi orang dewasa seperti apa mereka nantinya. dan pandangan ini berlawanan dengan Plato dan Descartes, yang berpendapat bahwa beberapa pengalaman dibawa sejak manusia dilahirkan.





Wilhelm Wundt
    Meskipun demikian, permulaan formal dari psikologi sebagai suatu disiplin ilmu umumnya ditengarai pada akhir abad ke-19, ketika di Leipzig, Jerman, Wilhelm Wundt untuk pertama kalinya pada tahun 1879 membangun laboraturium eksperimen yang digunakan untuk meneliti fenomena psikologi. Sudut pandangnya dikenal dengan istilah strukturalisme (komponen dasar mental dari persepsi, kesedaran, proses berpikir, emosi, dan kondisi mental serta aktivitas yang lain).
   Wundt disebut sebagai sarjana psikologi yang pertama karena ia mulai membedakan dengan tegas psikologi dari fisika. Psikologi bersangkutan dengan apa yang disebutnya "immediate experience" dan data-datanya besifat fenomenal, sedangkan fisika bersangkutan dengan "mediate experience" data-datanya adalah konseptual. Untuk mendapatkan data yang fenomenal, Wundt menggunakan metode "selbsbeobachtung" atau dikenal dengan introspeksi (prosedur untuk mempelajari struktur pikiran).
Wilhelm Wundt dikenal sebagai Bapak Psikologi.


    Bersamaan dengan berdirinya laboraturium pertama oleh Wundt, William James juga mendirikan laboraturium serupa di Cambridge, Massachusets. 
James dikenal dengan perspektif nya yang menggantikan perspektif Wundt yaitu Fungsionalisme (pendekatan yang berkonsentrasi pada apa yg dilakukan oleh pikiran dan bagaimana perilaku berfungsi).





WANITA DALAM PSIKOLOGI : IBU-IBU PENDIRI
  
Margaret Floy Washburn (1871-1939)


    Margareth adalah wanita pertama yang meraih gelar doktor dalam psikologi , dan ia melakukan pekerjaan yang penting tentang perilaku hewan.






Leta Stetter Hollingworth (1886-1939)


     Leta Stetter Hollingworth adalah salah satu dari beberapa psikolog pelopor yang berfokus pada perkembangan anak dan pada masalah-masalah wanita. Ia mengumpulkan data untuk menentang pandangan yang populer pada awal tahun 1900-an, bahwa kemampuan wanita secara periodik akan menurun seiring dengan siklus menstrual yang dialaminya.


Mary Calkins (1863-1930)




Mary Calkins mempelajari memori pada awal abad ke-20, dan Mary menjadi presiden wanita pertama dari Asosiasi Psikologi Amerika.







Karen Horney (1885-1982)





     Karen Horney (dilafalkan HORN-eye) memfokuskan pada faktor-faktor budayaal dan sosial  dibalik kepribadian


June Etta Downey ( 1875-1932)



     June memperluas penelitian tentang sifat kepribadian dan menjadi wanita pertama yang memimpin suatu departemen psikologi di suatu Universitas negeri.



Anna Freud (1895-1982)




     Anna Freud adalah putri dari Sigmund Freud, yang juga memberikan kontribusi berharga bagi penanganan perilaku abnormal.



Mamie Phipps Clark (1917-1983)



 Mamie Phips Clark mempelopori penelitian tentang bagaimana anak-anak dari kaum kulit berwarna tumbuh dan mengenali perbedaan ras.






 
jangan lupa mampir di blog temen akuu yaa  Risti Devi


Komentar

Postingan Populer