Resume 3 : Motivasi
FANNY SOFY ARISKI (16-028)
MOTIVASI
MOTIVASI
Motivasi
adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya,
perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan
bertahan lama.
Contoh
Seorang pemuda Kanada,
Terry Fox, menyelesaikan lari jarak jauh yang luar biasa dalam sejarah. Dia rata-rata
berlari sejauh jarak lari maraton (26,2 mil) setiap hari selama lima bulan, dan
karenanya menempuh total 3359 mil melintasi Kanada. Yang membuatnya menjadi
luar biasa adalah karena Terry Fox kehilangan satu kaki akibat kanker sebelum
dia lari dengan bantuan kaki palsu. Ketika ia masih di rumah sakit, dia berkata
kepada dirinya sendiri bahwa jika dia bisa bertahan hidup maka dia akan
melakukan sesuatu untuk membantu mendanai riset kanker. Jadi, motivasi dari
tindakannya berlari itu adalah untuk memberi tujuan bagi hidupnya dengan
membantu oranglain yang mengidap kanker.
Perspektif tentang Motivasi
Ada
empat perspektif, antara lain :
1. Perspektif
Behavioral
Perspektif behavioral menekankan
imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli
psitif maupun negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Insentif dapat
menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada
perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat.
2. Perspektif
Humanistis
Perspektif humanistis menekankan
pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih
nasib mereka. Persepektif ini berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow
bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan
kebutuhan yang lebih tinggi. Menurut Hierarki Kebutuhan Maslow, kebutuhan individual
harus dipuaskan dalam urutan seperti berikut
·
Fisiologis
: lapar, haus, tidur
·
Keamanan
atau safety : bertahan hidup, seperti perlindungan
dari perang dan kejahatan
·
Cinta
dan rasa memiliki (sosial) : keamanan (security), kasih
sayang, dan perhatian dari orang lain
·
Penghargaan
atau Harga diri : menghargai diri sendiri
·
Aktualisasi
diri
: realisasi potensi diri
Yang dimaksud
aktualisasi diri menurut Maslow adalah motivasi untuk mengembangkan potensi
diri secara penuh sebagai manusia.
Teori
Maslow menimbulkan diskusi tentang urutan motivasi dalam kehidupan murid dan
guru. Namun, tidak semua orang setuju dengan pandangan Maslow ini.
3. Perspektif
Kognitif
Menurut perspektif
kognitif, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif ini
menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring
kemajuan menuju suatu tujuan.
Jika perspektif
behavioris memandang motivasi murid sebagai konsekuensi dari minsentif
eksternal, sedangkan perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan eksternal
seharusnya tidak dilebih-lebihkan. Perspektif ini juga merekomendasikan agar
murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung jawab untuk mengontrol hasil
prestasi mereka sendiri.
Perspektif
kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W White (1959), yang
mengusulkan konsep motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk
menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan
memproses informasi secara efisien.
4. Perspektif
Sosial
Kebutuhan afiliasi atau
keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman,
yang membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal
yang hangat dan akrab.
Murid sekolah yang
punya hubungan yang penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sikap
akademik yang positif dan lebih senang bersekolah. Dalam sebuah studi, salah
satu faktor terpenting dalam motivasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka
mengenai apakah hubungan mereka dan guru bersifat postif atau tidak.
MOTIVASI UNTUK MERAIH SESUATU
Beberapa
strategi kognitif yang efektif untuk meningkatkan motivasi murid untuk meraih
sesuatu atau untuk berprestasi. Dimulai dari mengeksplorasi perbedaan krusial
antara motivasi ekstrinsik (eksternal) dan motivasi instrinsik (internal).
Motivasi eksternal
Motivasi
eksternal adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk
mencapai tujuan). Motivasi ini sering dipengaruhi oleh insentif eksternal
seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid mungkin belajar keras menghadapi
ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Perspektif behavioral menekankan arti
penting dari motivasi ekstrinsik dalam prestasi ini.
Motivasi intrinsik
Motivasi
intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu
sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian
karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu.
Mutid
termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang menghadapi
tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang
mengandung nilai informasional tetapi bukan dipakai untuk kontrol. Ada dua
jenis motivasi intrinsik, antara lain :
·
Determinasi Diri dan Pilihan Personal
Dalam pandangan ini,
murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri,
bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Misalnya, dalam sebuah studi,
murid sains di SMA yang diajak untuk mengorganisir sendiri eksperimen mereka
akan lebih perhatian dan berminat terhadap praktik laboraturium ketimbang murid
yang diharuskan mengikuti instruksi dan aturan guru yang ketat.
·
Pengalaman Optimal
Pengalaman optmal berupa
perasaan senang dan bahagia yang besar. Csikszentmihalyi menggunakan istilah
flow untuk mendeskripsikan pengalaman optimal dalam hidup. Dia menemukan bahwa
pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan
berkonsentrasi penuh saat melakukan aktivitas. Dia juga mengatakan bahwa
pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang
mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tak terlalu mudah. Flow paling
mungkin terjadi di area di mana murid ditantang dan menganggap diri mereka
punya keahlian yang tinggi.
Daftar Pustaka
Santrock, J.
W. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Komentar
Posting Komentar